Jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lainpun menyerang.
Mikroorganisma
yang berasal dari gigi dan mulut dapat menyebabkan infeksi atau
penyakit dibagian tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun di
jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan
mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh
darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.
Lebih
dari 6 milyar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut yang berasal
lebih dari 500 strain yang berbeda. Yang terbanyak adalah candida
albicans, porphyromonas gingivalis, streptococus mutans, antinobacillus
actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.
Gigi dan mulut sebetulnya merupakan tempat yang sangat jorok.
Ada
lebih dari 350 mikroorganisme(bakteri) di dalam mulut. Bakteri ini
sebetulnya tak akan "bermasalah" jika jumlahnya seimbang dan hidup
harmonis. Tetapi bisa menjadi tidak harmonis jika muncul gangguan,
seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi (periodontal),
atau ada infeksi.
Contohnya,
karies (gigi berlubang). Kalau kariesnya masih kecil dan belum begitu
dalam, mungkin tidak akan menganggu. Namun, begitu karies membesar dan
makin dalam, bisa terjadi infeksi. Nah, infeksi inilah yang bisa memicu
penyakit.
dental caries
Gaya Hidup
Harus diakui, sebagian besar orang Indonesia masih belum begitu memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Pada
karies(gigi berlubang), misalnya, makanan yang menempel akan mengundang
bakteri, yang kemudian terisap lewat pembuluh darah. Lama-lama jika tak
sering di tangani, karies gigi akan makin dalam dan gigi makin rusak.
Akhirnya, terkena saraf gigi(Pulpa) akibatnya, akan semakin susah
dibersihkan.
Pulpa
itu kan isinya pembuluh darah dan saraf. Nah, infeksi yang menjalar
sampai ke ujung akar akan membuat bakteri masuk. Bakteri ini berjalan
lewat pembuluh darah, dan bisa mampir kemana saja.
Tapi,
tentu ini bukan satu-satunya penyebab. Masih ada penyebab-penyebab
lain, misalnya daya tahan tubuh, atau memang orang itu sudah punya
faktor risiko. Contohnya perokok, "Orang yang merokok umumnya punya
penyakit periodontal, karena kondisi mulutnya selalu panas".
Gaya
hidup sehat ternyata juga tak hanya menyangkut makanan sehat atau
olahraga teratur, tapi juga rutin melakukan general check-up dan
kedokter gigi. Jadi, konsep gaya hidup sehat sekarang harus lebih luas
lagi. Ini yang belum dipahami masyarakat.
Bakteri
yang berasal dari jaringan penyangga gigi dapat masuk ke pembuluh darah
dan dapat berjalan keseluruh organ vital dan menimbulkan infeksi.
bakteri di dalam pembuluh darah
Akibatnya,
ini akan memperbesar risiko penyakit jantung, stroke, meningkatkan
kecenderungan wanita hamil melahirkan prematur dan bayi dengan berat
badan kurang, serta meningkatkan ancaman bagi pasien-pasien yang
menderita diabetes, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis.
1. Jantung dan stroke
Ada
beberapa teori yang menyatakan hubungan antara penyakit di mulut dengan
penyakit jantung. Salah satu teori menyatakan bakteri dari mulut (oral
bacteria) ketika masuk ke dalam pembuluh darah akan menempel pada
timbunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan menimbulkan bekuan.
Karakteristik penyakit jantung koroner adalah
menebalnya pembuluh darah koroner jantung yang disebabkan timbunan
lemak. Ini akan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga nutrisi dan
oksigen yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat, yang dapat
menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Kemungkinan
lainnya, pembengkakan yang terjadi akibat penderita periodontal
meningkatkan timbunan lemak, yang mengontribusi pembengkakan arteri.
Orang yang menderita penyakit periodontal, berisiko 2 kali lebih besar
menderita penyakit jantung koroner di bandingkan yang tidak.
2. Diabetes
Orang
yang menderita diabetes cenderung menderita penyakit periodontal
dibandingkan mereka yang sehat. Kemungkinan, ini karena orang yang
menderita deabetes lebih rentan terhadap infeksi. Faktanya penderita
diabetes lebih banyak mengeluh tentang adanya penyakit periodontal,
seperti gusi mudah berdarah, bau mulut dan sebagainya.
3. Penyakit saluran pernafasan
Infeksi
di mulut dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan bila bakteri
terhisap masuk ke saluran pernafasan. Bahkan, bakteri dapat berkembang
biak dan menyebar sampai ke paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan,
pasien dengan radang paru-paru kemungkinan besar juga menderita penyakit
periodontal.
4. Bayi prematur atau bayi kurang berat
Sudah
lama diketahui bahwa ibu hamil yang merokok, minum alkohol, dam pemakai
obat-obatan berisiko melahirkan bayi lahir prematur atau bayi lahir
kurang berat. Tapi, sekarang ditemukan lagi bahwa ibu hamil dengan
penyakit periodontal berisiko 7 kali lebih besar melahirkan
bayi yang lahir lebih awal atau bayi kecil. Penyakit periodontal akan
meningkatkan derajat cairan biologis yang merangsang kelahiran.
Sebetulnya,
sebagian orang sudah tahu cara merawat kesehatan mulut dan gigi, tapi
terkadang mengabaikan. Yang jelas ke dokter gigi minimal 6 bulan
sekali. Sikat gigi 2 kali sehari sesudah makan, memakai dental floss,
Juga jadikan ke dokter gigi sebagai life style, jadi enggak akan terasa
sebagai beban. Dan terakhir, perkuat awareness bahwa pola hidup sehat
itu tak hanya makan teratur dan olahraga, tapi juga termasuk oral
hygiene.
Yang tak
kalah penting adalah melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan jaringan
penyangga gigi. Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontal
diseases) hanya dapat terdeteksi bila dilakukan pemeriksaan cermat.
Pemeriksaan jaringan penyangga gigi sangat penting, bila:
a.
Adanya gejala penyakit penyangga gigi, seperti gusi berdarah spontan
atau gusi berdarah waktu menyikat gigi, pembengkakan gusi, gigi goyang
atau gusi terasa gatal.
b. Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, kencing manis, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis
c. Berpikir untuk hamil
d.
Anggota keluarga memiliki riwayat penyakit jaringan penyangga gigi.
Menurut penelitian, penyakit periodontal dapat menular melalui air liur.
e. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu 2 minggu.
Dan satu hal yang terpenting adalah jangan tunggu hingga Anda terserang
sakit gigi, buatlah perjanjian dengan dokter gigi Anda untuk
pemeriksaan secara menyeluruh. Tentu saja mencegah itu lebih baik
daripada mengobati. Semoga sukses!