Sabtu, 30 Maret 2013

sakit gigi akibat penyakit jantung dan stroke

PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE ADALAH PEMBUNUH NO 1 DI DUNIA.


Jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lainpun menyerang.
Mikroorganisma yang berasal dari gigi dan mulut dapat menyebabkan infeksi atau penyakit dibagian tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar keseluruh tubuh.
Lebih dari 6 milyar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut yang berasal lebih dari 500 strain yang berbeda. Yang terbanyak adalah candida albicans, porphyromonas gingivalis, streptococus mutans, antinobacillus actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.
Gigi dan mulut sebetulnya merupakan tempat yang sangat jorok.
Ada lebih dari 350 mikroorganisme(bakteri) di dalam mulut. Bakteri ini sebetulnya tak akan "bermasalah" jika jumlahnya seimbang dan hidup harmonis. Tetapi bisa menjadi tidak harmonis jika muncul gangguan, seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi (periodontal), atau ada infeksi.
Contohnya, karies (gigi berlubang). Kalau kariesnya masih kecil dan belum begitu dalam, mungkin tidak akan menganggu. Namun, begitu karies membesar dan makin dalam, bisa terjadi infeksi. Nah, infeksi inilah yang bisa memicu penyakit.
dental caries
Gaya Hidup
Harus diakui, sebagian besar orang Indonesia masih belum begitu memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Pada karies(gigi berlubang), misalnya, makanan yang menempel akan mengundang bakteri, yang kemudian terisap lewat pembuluh darah. Lama-lama jika tak sering di tangani, karies gigi akan makin dalam dan gigi makin rusak. Akhirnya, terkena saraf gigi(Pulpa) akibatnya, akan semakin susah dibersihkan.
Pulpa itu kan isinya pembuluh darah dan saraf. Nah, infeksi yang menjalar sampai ke ujung akar akan membuat bakteri masuk. Bakteri ini berjalan lewat pembuluh darah, dan bisa mampir kemana saja.
Tapi, tentu ini bukan satu-satunya penyebab. Masih ada penyebab-penyebab lain, misalnya daya tahan tubuh, atau memang orang itu sudah punya faktor risiko. Contohnya perokok, "Orang yang merokok umumnya punya penyakit periodontal, karena kondisi mulutnya selalu panas".
Gaya hidup sehat ternyata juga tak hanya menyangkut makanan sehat atau olahraga teratur, tapi juga rutin melakukan general check-up dan kedokter gigi. Jadi, konsep gaya hidup sehat sekarang harus lebih luas lagi. Ini yang belum dipahami masyarakat.
Bakteri yang berasal dari jaringan penyangga gigi dapat masuk ke pembuluh darah dan dapat berjalan keseluruh organ vital dan menimbulkan infeksi.
bakteri di dalam pembuluh darah
Akibatnya, ini akan memperbesar risiko penyakit jantung, stroke, meningkatkan kecenderungan wanita hamil melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan kurang, serta meningkatkan ancaman bagi pasien-pasien yang menderita diabetes, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis.
1. Jantung dan stroke
Ada beberapa teori yang menyatakan hubungan antara penyakit di mulut dengan penyakit jantung. Salah satu teori menyatakan bakteri dari mulut (oral bacteria) ketika masuk ke dalam pembuluh darah akan menempel pada timbunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan menimbulkan bekuan.
Karakteristik penyakit jantung koroner adalah menebalnya pembuluh darah koroner jantung yang disebabkan timbunan lemak. Ini akan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat, yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Kemungkinan lainnya, pembengkakan yang terjadi akibat penderita periodontal meningkatkan timbunan lemak, yang mengontribusi pembengkakan arteri. Orang yang menderita penyakit periodontal, berisiko 2 kali lebih besar menderita penyakit jantung koroner di bandingkan yang tidak.
2. Diabetes
Orang yang menderita diabetes cenderung menderita penyakit periodontal dibandingkan mereka yang sehat. Kemungkinan, ini karena orang yang menderita deabetes lebih rentan terhadap infeksi. Faktanya penderita diabetes lebih banyak mengeluh tentang adanya penyakit periodontal, seperti gusi mudah berdarah, bau mulut dan sebagainya.
3. Penyakit saluran pernafasan
Infeksi di mulut dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan bila bakteri terhisap masuk ke saluran pernafasan. Bahkan, bakteri dapat berkembang biak dan menyebar sampai ke paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan, pasien dengan radang paru-paru kemungkinan besar juga menderita penyakit periodontal.
4. Bayi prematur atau bayi kurang berat
Sudah lama diketahui bahwa ibu hamil yang merokok, minum alkohol, dam pemakai obat-obatan berisiko melahirkan bayi lahir prematur atau bayi lahir kurang berat. Tapi, sekarang ditemukan lagi bahwa ibu hamil dengan penyakit periodontal berisiko  7 kali lebih besar melahirkan bayi yang lahir lebih awal atau bayi kecil. Penyakit periodontal akan meningkatkan derajat cairan biologis yang  merangsang kelahiran.
Sebetulnya, sebagian orang sudah tahu cara merawat kesehatan mulut dan gigi, tapi terkadang mengabaikan. Yang jelas ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Sikat gigi 2 kali sehari sesudah makan, memakai dental floss, Juga jadikan ke dokter gigi sebagai life style, jadi enggak akan terasa sebagai beban. Dan terakhir, perkuat awareness bahwa pola hidup sehat itu tak hanya makan teratur dan olahraga, tapi juga termasuk oral hygiene.
Yang tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan jaringan penyangga gigi. Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontal diseases) hanya dapat terdeteksi bila dilakukan pemeriksaan cermat.

Pemeriksaan jaringan penyangga gigi sangat penting, bila:
a. Adanya gejala penyakit penyangga gigi, seperti gusi berdarah spontan atau gusi berdarah waktu menyikat gigi, pembengkakan gusi, gigi goyang atau gusi terasa gatal.
b. Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, kencing manis, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis
c. Berpikir untuk hamil
d. Anggota keluarga memiliki riwayat penyakit jaringan penyangga gigi. Menurut penelitian, penyakit periodontal dapat menular melalui air liur.
e. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu 2 minggu.

Dan satu hal yang terpenting adalah jangan tunggu hingga Anda terserang sakit gigi, buatlah perjanjian dengan dokter gigi Anda untuk pemeriksaan secara menyeluruh. Tentu saja mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Semoga sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber: http://cyiberart.blogspot.com/2012/10/membuat-kursor-animasi-mulur.html#ixzz2CIghuBZX